Kamis, 13 September 2018

Mengapa Harus Menikah ?


Nikah secara bahasa berhimpun, berkumpul. dan secara istilah akad yang membolehkan bersetubuh dengan syarat dan rukun yang sudah pasti terpenuhi
Tujuan menikah itu untuk menjalin rasa kasih sayang, saling mencintai, mencapai kepuasan lahir bathin, menghindari pandang mata yang haram, melestarikan keturunan yang shaleh shaleha serta mendo’akan kedua orang tua
Ada beberapa hukum yang berkaitan dengan nikah, tergantung masing-masing individu dan hal-hal yang melatar belakangi peristiwa nikah itu sendiri.
a.   Tatkala dorongan nafsu birahi sudah berkobar diiringi tumbuhnya kesadaran dalam diri tentang lemahnya pertahanan menghindari perilaku keji (berzina misalnya) seandainya tidak segera menikah, khawatir terjerat ke jurang ke maksiatan, maka sekalipun persiapan biaya dan lain-lain nya dalam pernikahan jauh dari sempurna, maka nikah itu hukumnya wajib.
b.  Keinginan nafsu yang kuat di dorong benak hati tidak tentram kalau tidak menikah sekalipun percaya diri tidak akan terjerumus (kalau tidak kawin) makan nikah itu hukumnya sunah.
c.   Wanita yang dikawinkan tidak jelas normal akalnya  (misalnya) tidak cantik akhlak budi pekertinya atau janda yang dimonitor dalam artian masih dalam pengawasan mantan suami yang cemburu maka nikah hukumnya makruh.
d.  Bagitu pula nikah bisa menjadi haram jika menikahi wanita yang masih dalam masa iddah, ihram haji atau masih ada hubungan darah

menikah tak semudah lontaran kalimat qobiltu dalam artian orang yang sudah terbiasa belajar lafal-lafal yang demikian, maka akan dengan mudah melafalkannya
jika kita ingat arti nikah secara Bahasa yang berarti berkumpul. Berkumpul dalam tanda kutip “menyatukan dua karakter, emosional, pola fikir, pendapat dan keputusan dari dua manusia yang berbeda jenis.
Sudah barang pasti hal yang berkaitan dari masing-masing, hakikatnya laki-laki dan perempuan tidak akan pernah sama.
Maka dari itu, menikah adalah tuntutan untuk menyelaraskan unsur-unsur, komponen-komponen yang terdapat pada lahir batinnya sepasang suami istri.
Tak cukup kedua belah pihak (suami istri) saja, akan tetapi masing-masing keluarga dari kedua belah pihakpun ikut serta menikah, dalam artian berkumpul, menyatukan dua keluarga.
Yang namanya keluarga sudah barang pasti, terdiri dari beberapa kepala didalam nya, dengan berbeda-beda pula pola fikir dan karakter masing-masing individu dalam keluarga itu sendiri. Maka dari itu, bukanlah hal yang mudah untuk menghasilkan satu keputusan “menikah” karena menikah merupakan step awal dengan tujuan membangun rumah tangga yang di Ridhoi sakinah mawaddah warohmah.
Rumah tangga itu didalam islam merupakan ajang pahala yang paling besar. Kata ulama’ : “tidak ada dalam islam ibadah yang umurnya dan panen pahalanya sebesar rumah tangga”. Bagaimana tidak ?, karena mulai akad nikah, sampai cucu turun temurun semuanya pahala. Mulai akan nikah, kita sudah naik di atas sebuah bahtera, bahtera inilah yang dinamakan rumah tangga.
Mau kita sedang tidur, mau kita sedang duduk, mau kita sedang makan, intinya kita sedang berada disebuah bahtera namanya rumah tangga.
sebenarnya itu, per-detiknya kita sedang menjalankan ibadah, jika kita tahu proses awal saat ijab qobul dengan akhiran lafal qobiltu ila akhirihi merupakan persaksian atas nama Allah, mereka (sepasang suami istri) berikrar janji suci ibadah karena Allah.
Karena rumah tangga sendiri itu ibadah,
perintah dalam agama : “rumah tanggamu adalah ibadahmu”. Maka ikhlaskanlah niat karena Allah.
Jangan menikah karena disuruh oleh orang tua, Jangan menikah karena terdesak, Jangan menikah karena suka, Temen-temen sudah pada nikah, tinggal kita sendirian.
Jika menikah niatnya hanya karena disuruh oleh orang tua, niatnya hanya karena temen-temen sudah pada nikah, sudah terlanjur ada rasa suka atau semua temen-temen sudah pada nikah sementara kita belum, akhirnya terdesak harus menikah, ini semua tidak dinilai ibadah !!!.
Memang seharusnya diniatkan : “saya menikah karena perintah Allah dan Rasul-Nya” sebagaimana kalau saya shalat karena perintah Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana kalau saya puasa Ramadlan karena perintah Allah dan Rasul-Nya, saya haji dan umroh karena perintah Allah dan Rasul-Nya .
Orang, kalau niat ibadah, maka semua terasa mudah. Karena niat ibadah itu berbeda.
Orang, kalau bangun shalat malam, dia niat memang ibadah karena mau berkomunikasi dengan Allah, mau beribadah kepada Allah
Lain….
Dengan orang yang hanya kebetulan pasangannya bangunin, supaya dia bangun sama-sama.
Maka dari itu “perbaharui niat” harus diniatkan dari awal ibadah.
Ada kata kunci dalam sebuah permasalahan. “semua yang berhubungan dengan kita dimuka bumi ini tanda kutip “titipan dari Allah”. Kalau istri itu titipan dari Allah, maka kata Allah : “dia istrimu, cintai dia, sayangi dia, didik dia, lindungi dia, bahagiakan dia, penuhi kebutuhannya, biologisnya, berikan dia hasil keringatmu nafkahmu karena saya, maka kamu akan saya beri pahala”. Sebaliknya istri pun juga begitu. Istri anggap suami itu adalah titipan dari Allah. “dia suamimu, cintai dia, sayangi dia, mengabdilah kepadanya, layani dia, buatkan masakan untuknya, penuhi kebutuhannya, biologisnya, didik anak-anaknya, jaga amanah rumahnya karena saya, maka kamu akan saya beri pahala (kata Allah)
Ini yang dimaksud dengan ibadah, kira-kira seperti itu kita memahaminya. Sehingga kita tidak pernah jenuh dalam menjalankan kewajiban.
Bisa kebayang gak ???
Istri tidak pernah dikenal sebelumnya oleh suami, selama apapun tahap ta’aruf nya, tetap tidak akan sebanding dengan tatkala sudah hidup bersama dalam satu atap, banyak hal yang akan diketahui bersama yang sebelum-sebelumnya tidak pernah diketahui baik itu kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Begitu  menikah, suami setengah mati banting tulang di luar sana, nagih hutang, jual produk, bangun usaha segala macam, setelah selesai dapat hasil, dikasihkan kepada istri, istri yang makan, istri yang membelanjakan, beli baju dan menikmatinya dan lain sebagainya. Kalau bukan karena ibadah, bisa saja seorang suami bilang : “siapa perempuan ini ?, enak bener hasil keringat saya tiba-tiba langsung dia ambil begitu saja”
Begitupun sebaliknya bagi istri, begitu akad nikah, mungkin dirumah ayahnya tidak pernah bekerja, apa yang di inginkan dipenuhi oleh ayahnya, keluh kesahnya didengarkan penuh sabar oleh ayah nya, sebagai seorang wanita akan mengharapkan suami yang mampu menggantikan posisi ayahnya, mencintai menyayangi dan melindunginya. Tiba-tiba menikah dengan laki-laki yang belum sepenuhnya dikenal, nyuci_in bajunya, nyiapin sarapannya, layani biologisnya segala macam, hamil anaknya dari spermanya, melahirkan, menyusui, mendidik anak-anaknya, kalau bukan karena ibadah dia akan berfikir : “siapa laki-laki ini ?”.
Oleh karena itu, sering terjadi pertengkaran-pertengkaran dalam rumah tangga, terkadang dengan hal-hal yang kecil saja.
Karena bisa saja dari awal bukan niatnya ibadah, kalau ibadah pasti akan berbeda, karena kita tau suka dukanya akan ada.
Makin berat sesuatu yang kita jalankan maka kembali kepada hadits Nabi SAW “Allah akan memberikan balasan yang besar sesuai dengan kadar beban yang diberikan” beda semuanya, Allah menilai sesuai dengan kadarnya.
Hidup tidak akan pernah lpeas dari ujian, begitu pula dengan menikah, pasti ada cobaan. Ada ipar, ada tetangga, ada mertua, sepupu, dan family lainnya. Mungkin ada cobaan-cobaan dari mereka, tapi kalo niat ibadah, kita akan lalui, karena ini semua ibadah.
tidak cukup menikah hanya suami dengan istri saja, keluargapun menikah dalam artian bersatu membangun keluarga besar yang harmonis. Kita tidak mungkin menikah dengan suami/istri saja, tapi kita juga tanda kutip “ menikah” dengan keluarga-keluarganya.
Tidak mungkin dihapus status orang tuanya, saudara-saudaranya, keluarga besarnya, maka ada orang yang tidak bisa menerima itu semua, hanya karena cobaan-cobaan yang ringan.
Permasalahannya karena dia tidak menjadikan ibadah. Niatkan ibadah !!! kalau sadah di niatkan ibadah, insya Allah akan mudah kita jalani.

semoga kita bisa memperbaharui niat, memantapkan niat karena ibadah.


#_Khobas_Pena_Biru

Selasa, 24 Januari 2017

Menampilkan Notifikasi Peringatan Low Battery Laptop Windows 8

buat sobat2 sedikit share ilmu berawal dr pengalaman LP ku yang gg bisa penuh 100% klo ng_charging, memang ada beberapa hal yang harus d setting. untuk saat ini ckup gw share notifikasi peringatan Low Battery Laptop, Notebook, atau Netbook Anda suka  tiba-tiba mati tanpa ada peringatan Low Battery alias Bateri Lemah? Itu karena tidak disetting notifikasi Low Bat-nya. Ini dia caranya agar Anda nyaman menggunakan laptop tanpa gangguan "kematian tiba-tiba". 

Cara Menampilkan Notifikasi Peringatan Low Battery Laptop
Langakh pertama, Klik kanan pada gambar ikon Battery yang berada di sebelah kanan Panel dan pilih Power Options.


Menampilkan Notifikasi Peringatan Low Battery Laptop

Selanjutnya, biar gambar yang berbicara. Ikuti petunjuknya, samakan dengan gambar

Peringatan Low Battery Laptop

Peringatan Low Battery Laptop

Peringatan Low Battery Laptop

Peringatan Low Battery Laptop

KASIH ALARM!Kini saatnya memberi suara, sound, alias alarm jika Baterai Laptop Lemah. Klik kanan icon Sound di kanan bawah, pilih Sounds.
alarm jika Baterai Laptop Lemah.

Selanjutnya, biar gambar yang berbicara. Ikuti petunjuknya, samakan dengan gambar!

alarm jika Baterai Laptop Lemah.

alarm jika Baterai Laptop Lemah.

alarm jika Baterai Laptop Lemah.

Demikian Cara Menampilkan Notifikasi Peringatan Low Battery Laptop sekaligus memunculkan Alarm Suara jika Baterai Laptop Lemah.*

sekian thankz... moga bermanfaat !!!!

Sabtu, 07 Mei 2016

METODE BAYES DALAM SISTEM PAKAR UTK MENDIAGNOSA PENYAKIT GAGAL GINJAL

METODE BAYES DALAM SISTEM PAKAR UTK MENDIAGNOSA PENYAKIT GAGAL GINJAL
1. Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence

suatu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berprilaku cerdas (T.Sutojo, Vincent Suhartono 2011: 1). Kecerdasan buatan meyelesaikan permasalahan dengan mendayagunakan komputer untuk memecahkan masalah yang kompleks dengan cara mengikuti proses penalaran manusia

2. Sistem Pakar
Menurut Arhami (2005: 3) Salah satu teknik

kecerdasan buatan yang menirukan proses penalaran manusia adalah Sistem Pakar. Secara umum, Sistem Pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli Sistem Pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja para ahli

3. Metode Bayes
Metode Bayes merupakan metode yang baik


didalam mesin pembelajaran berdasarkan data training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya. Metode Bayes juga merupakan suatu metode untuk menghasilkan estimasi parameter dengan menggabungkan informasi dari sampel dan informasi lain yang telah tersedia sebelumnya. Keunggulan utama dalam penggunaan Metode Bayes adalah penyederhanaan dari cara klasik yang penuh dengan integral untuk memperoleh model marginal (Arhami, 2005: 142).

4. Probabilitas dan Metode Bayes
Probabilitas Bayes merupakan salah satu cara

yang baik untuk mengatasi ketidakpastian data dengan menggunakan formula bayes yang dinyatakan dengan rumus :
P H| E)= P E| H).P H)
P E)

Keterangan :

P(H | E) : probabilitas hipotesis H jika diberikan evidence E

P(E | H) : probabilitas munculnya evidence apapun P(E) : probabilitas evidence E

Dalam bidang kedokteran teorema Bayes sudah dikenal tapi teorema ini lebih banyak diterapkan dalam logika kedokteran modern (Cutler: 1991).Teorema ini lebih banyak diterapkan pada hal-hal yang berkenaan dengan probabilitas serta kemungkinan dari penyakit dan gejala-gejala yang berkaitan.

5. Analisa Perhitungan  dg Teorema Bayes
Secara umum teorema Bayes dengan E kejadian
dan Hipotesis H dapat dituliskan dalam bentuk :
PHi|E)= P(EHi).
P(EHj)

j
=  P E | Hi) P Hi)
P E | Hj) P Hj)

j

= P E | Hi) P (Hi)
P E)


Teorema Bayes dapat dikembangkan jika setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis kemudian muncul lebih daris satu evidence.

Dalam hal ini maka persamaan nya akan menjadi:




Keterangan :

e
: evidence lama
E
: evidence baru
P(H | E,e)
: probabilitas hipotesis H benar jika

muncul  evidence  baru  E  dari

evidence baru E dari evidence lama

e.
P(H | E)
: probabilitas hipotesis H benar jika

diberikan evidence E.
P(e | E,H)
: kaitan antar e dan E jika hipotesis H

benar.
P(e | E)
:  kaitan antara  e  dan  E  tanpa
memandang hipotesis apapun.

Berikut ini adalah contoh penghitungan probabilita s menggunakan probabilitas Bayes :

Probabilitas terkena penyakit bronkhitis khronika apabila mengalami batuk lebih dari 4 minggu. P(bronchitis khronika | batuk lebih dari 4 minggu) = 0,13

Terdapat gejala baru, yaitu batuk berdarah dalam 3 bulan terkahir, probabilitas terkena penyakit bronchitis khronika apabila mengalami batuk berdarah dalam 3 bulan terakhir. P(bronchitis khronika | batuk darah dalam 3 bulan terakhir) = 0,4

Keterkaitan antara adanya gejala batuk lebih dari 4 minggu dan batuk darah dalam 3 bulan terkahir apabila seseorang menderita bronchitis khronika adalah 0,33. Keterkaitan antara adanya gejala batuk lebih dari 3 minggu dan batuk darah dalam 3 bulan terakhir tanpa memperhatikan penyakit yang diderita adalah 0,15, maka:

A = batuk darah dalam 3 bulan terakhir B = batuk lebih dari 4 minggu
H = bronchitis khronika

P(H |A,B) = P(H | A) x               P B| A,H)
P B, A)
= 0,4 x

0,33 = 0,88
0,15

(Arhami, 2005: 144)
Contoh kasus penyakit gagal ginjal akut :

Aulia melakukan diagnosa dengan menjawab pertanyaan sesuai dengan gejala berikut :

G1 = 0.4 = P(E|H1)
G2 = 0.2 = P(E|H2)
G3 = 0.4 = P(E|H3)
G4 = 0.6 = P(E|H4)
G5 = 0.2 = P(E|H5)
G6 = 0.2 = P(E|H6)
G7 = 0.2 = P(E|H7)
G8 = 0.4 = P(E|H8)
G9 = 0.4 = P(E|H9)

Kemudian mencari nilai semesta dengan menjumlahkan dari hipotesa di atas :


P (H |E,e) = P(H | E)

P e | E,H)

P e| E)

9k=1 = G1 + G2 + G3 + G4 + G5 + G6 + G7 + G8 + G9
= 0.4+ 0.2 + 0.6 + 0.8 + 0.2 + 0.4 + 0.2 + 0.6 +
0.4
= 3.8

Setelah hasil penjumlahan di atas diketahui, maka didapatlah rumus untuk menghitung nilai semesta adalah sabagai berikut :
P ( H 1) =

H 1
=



0 .4



= 0.10526
9

3 .8




k =1






































P ( H 2) =

H 2









=


0.2


= 0.05263
9
























3.8







k =1





































P ( H 3) =

H 3
=

0 .6



= 0.15789
9

















3 .8









k =1







































P ( H 4) =

H 4




=



0.8



=
0.21052
9








3.8

























k =1







































P ( H 5) =

H 5

=



0.2



=
0.05263
9





3.8

























k =1







































P ( H 6) =

H 6



=



0.4



=
0.10526
9






3.8

























k =1







































P(H 7) =

H 7




=
0.2
= 0.05263
9


















3.8






k =1




































P(H 8) =

H 8
=
0.6
= 0.15789
9















3.8









k =1







































P(H 9) =

H 9

=
0.4
= 0.10526
9



k =1          3.8

Setelah nilai P(Hi) diketahui, probabilitas hipotesis H tanpa memandang evidence apapun, maka langkah selanjutnya adalah :

9
= P Hi)*P E | Hin)

k=1

=   P(H1) * P(E|H1) + P(H2) * P(E|H2) + P(H3) * P(E|H3) + P(H4) * P(E|H4) + P(H5) * P(E|H5) + P(H6) * P(E|H6) + P(H7) * P(E|H7) + P(H8) * P(E|H8) + P(H9) * P(E|H9)

=   (0.10526 * 0.4) + (0.05263 * 0.2) + (0.15789 * 0.4) + (0.21052 * 0.6) + (0.05263 * 0.2) + (0.10526 * 0.2) + (0.05263 * 0.2) + (0.15789 * 0.4) + (0.10526 * 0.4)

=     0.04210 + 0.01052 + 0.06315 + 0.12631 +
0.01052 + 0.02105 + 0.01052 +0.06315 +
0.04210
=  0.38942

Langkah selanjutnya ialah mencari nilai P(Hi|E) atau probabilitas hipotesis Hi benar jika diberikan evidence E


P(H1| E) = 0.4*0.10526 = 0.10811 0.38942



P(H 2 | E) = 0.2*0.05263 = 0.02702 0.38942
P(H3 | E) = 0.4*0.15789 = 0.16217
0.38942

P(H 4 | E) = 0.6*0.21052 = 0.32435 0.38942
P(H5 | E) = 0.2*0.05263 = 0.02702 0.38942
P(H 6 | E) = 0.2*0.10526 = 0.05405 0.38942
P(H 7 | E) = 0.2*0.05263 = 0.02702 0.38942
P(H8 | E) = 0.4*0.15789 = 0.16217
0.38942

P(H9 | E) = 0.4*0.10526 = 0.10811 0.38942


Setelah seluruh nilai P(Hi|E) diketahui, maka jumlahkan seluruh nilai bayesnya dengan rumus sebagai berikut :


n
Bayes = Bayes1+ Bayes2 + Bayes3+ Bayes4 + Bayes5 + Bayes6 + Bayes7 +
k=1

Bayes8 + Bayes9

= (0.4 * 0.10811) + (0.2 * 0.02702) + (0.6 * 0.16217) + (0.8 * 0.32435) + (0.2 * 0.02702) + (0.4 * 0.05405) + (0.2 * 0.02702) + (0.4 * 0.16217) + (0.6 * 0.10811)
=     0.04324 + 0. 00544 + 0.09730 +
0.25948  +  0.00544  +  0.02162  +
0.00544 + 0.06486 + 0.06486
=  0.56768 * 100%
=  56.7678%
Contoh kasus penyakit gagal ginjal kronis

Aulia melakukan diagnosa dengan menjawab pertanyaan sesuai dengan gejala berikut :

G3 = 0.4 = P(E|H3)
G4 = 0.6 = P(E|H4)
G5 = 0.2 = P(E|H5)
G6 = 0.2 = P(E|H6)
G10 = 0.2 = P(E|H10)
G11 = 0.4 = P(E|H11)
G12 = 0.4 = P(E|H12)
G13 = 0.8 = P(E|H13)
G14 = 0.2 = P(E|H14)
G15 = 0.6 = P(E|H15)
G16 = 0.4 = P(E|H16)


Jumlahkan Hipotesa diatas untuk mencari nilai semestanya :
11k=1 = G3 + G4 + G5 + G6 + G10 + G11+ G12 + G13 + G14 + G15 + G16

=  0.6 + 0.8 + 0.2 + 0.4 + 0.2 + 0.4 + 0.6 + 0.8 +
0.2 + 0.6 + 0.4
=  5.2

Setelah hasil penjumlahan diatas diketahui, maka didapatlah rumus untuk menghitung nilai semesta adalah sebagai berikut :

P(H3) =





H3
=
0.6
= 0.11538




11















5.2











k=1































P(H4) =


H4
=


0.8
= 0.15384

11













5.2









k=1





























P(H5) =



H5
=
0.2
= 0.03846


11













5.2











k=1































P(H6) =


H6
=
0.4
= 0.07692

11












5.2










k=1






























P(H10) =

H10




=



0.2

= 0.03846
11















5.2








k=1




























P(H11) =

H11

=
0.4
= 0.07692
11











5.2









k=1





























P(H12) =

H12



=


0.6

= 0.11538
11













5.2








k=1




























P(H13) =

H13

=
0.8
= 0.15384
11










5.2










k=1






























P(H14) =

H14


=

0.2

= 0.03846
11











5.2








k=1




























P(H15) =

H15

=
0.6
= 0.11583
11









5.2









k=1





























P(H16) =

H16

=
0.4
= 0.07692
11



k=1         5.2



= 0.47686

Langkah selanjutnya adalah mencari nilai P(Hi|E) atau probabilitas Hipotesis Hi benar jika diberikan nilai evidence E :
P(H3 | E) = 0.4*0.11538 = 0.09678
0.47686

P(H 4 | E) = 0.6*0.15384 = 0.19356 0.47686
P(H5 | E) = 0.2*0.03846 = 0.01613 0.47686
P(H6 | E) = 0.2*0.07692 = 0.03226 0.47686
P(H10 | E) = 0.2*0.03846 = 0.01613 0.47686
P(H11| E) = 0.4*0.07692 = 0.06452 0.47686
P(H12 | E) = 0.4*0.11538 = 0.09678 0.47686
P(H13 | E) = 0.8*0.15384 = 0.25808 0.47686
P(H14 | E) = 0.2*0.03846 = 0.01613 0.47686
P(H15 | E) = 0.6*0.11538 = 0.14517 0.47686
P(H16 | E) = 0.4*0.07692 = 0.06452 0.47686

Setelah seluruh nilai P(Hi|E) diketahui, maka jumlahkan seluruh nilai bayesnya dengan rumus sebagai berikut :

n
Bayes = Bayes1+ Bayes2 + Bayes3+ Bayes4 + Bayes5 + Bayes6 + Bayes7 +
k=1


Setelah hasil P(Hi) diketahui, probabilitas hipotesis H tanpa memandang evidence apapun. Maka langkah selanjutnya adalah :

11
= P ( Hi ) * P ( E | Hin )
k = 1

=  P(H3) * P(E|H3) + P(H4) * P(E|H4) + P(H5) * P(E|H5) + P(H6) * P(E|H6)

+   P(H10) * P(E|H10) + P(H11) * P(E|H11) + P(H12) * P(E|H12) + P(H13) *

P(E|H13) + P(H14) * P(E|H14) + P(H15) * P(E|H15) + P(H16) * P(E|H16)

=  (0.011538 * 0.4) + (0.15384 * 0.6) + (0.03846 * 0.2) + (0.07692 * 0.2) +

(0.03846 * 0.2) + (0.07692 * 0.4) + (0.11538 * 0.4) + (0.15384 * 0.8) +
(0.03846 * 0.2) + (0.11538 * 0.6) + (0.07692 *
0.4)

= 0.04615 + 0.09230 + 0.00769 + 0.01538 + 0.00769 + 0.03076 + 0.04615 +
0.12307 + 0.00769 + 0.06922 + 0.03076

Bayes8 + Bayes9 + Bayes10 + Bayes11

=   (0.6 * 0.09678) + (0.8 * 0.19356) + (0.2 * 0.01613) + (0.4 * 0.03226)

+  (0.2 * 0.01613) + (0.4 * 0.06452) + (0.6 * 0.09678) + (0.8 * 0.25808)

+  (0.2 * 0.01613) + (0.6 * 0.14517) + (0.4
* 0.06452)

=   0.05806 + 0.15484 + 0.00322 + 0.01290 + 0.00322 + 0.02580 +

0.05860 + 0.20646 + 0.00322 + 0.08710
+ 0.02580
=  0.63922 * 100 %
=  63.922 %

Dari kesimpulan perhitungan di atas, maka dapat dipastikan Aulia menderita penyakit gagal ginjal kronis dengan nilai 63.922 %.

Form ini digunakan untuk mengetahui tentang profil penulis.